TUBAN – Pabrik Semen Gresik di Tuban terus bergolak. Belum tuntas permasalahan dengan warga di lima desa terkait perluasan tambang pabrik IV, giliran ratusan satpam PT Swabina Gatra, anak perusahaan PT SG menggelar aksi mogok kerja. Mereka menuntut kesejahteraan buruh.
Aksi yang dilakukan untuk kedua kalinya, dipicu sejumlah persoalan yang dinilai karyawan outshourching itu tidak memihak nasib mereka. Pengunjuk rasa menyebut di antaranya tidak adanya uang lembur. Padahal, mereka harus kerja selama enam hari. Selain itu satpam juga menolak mutasi 10 rekanya ke SG di Gresik. Mereka juga menuntut diangkat sebagai karyawan tetap PT SG, dan bukan lagi outsorcing.
Aksi mogok kerja dilakukan persis didepan pintu masuk pabrik SG IV di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek. Mereka mengenakan seragam lengkap, dan hanya duduk-duduk di sekitar pintu masuk ke areal pabrik. Sesekali peserta mogok berulah menghalangi kendaraan yang hendak masuk.
Aksi yang dijaga puluhan petugas kepolisian sempat memanas. Pasalnya, peserta aksi mendapat ejekan dari karyawan yang sedang melintas. Tak pelak, ejekan itu disambut dengan cara mendatangi karyawan tersebut hingga sempat terjadi baku hantam dan saling kejar. Beruntung aksi itu dapat dilerai oleh polisi.
Zainal Arifin, Koordinator aksi menjelaskan, aksi ini karena tindakan manajemen PT Swa Bina Gatra (SBG) yang memutasi 10 rekannya karena ikut aksi sebelumnya. Mutasi itu dinilai sebuah intimidasi karena menakut-nakuti satpam lain agar tak turun jalan.
“Kalau dipecat ya dipecat semua, kalau dimutasi ya dimutasi semua,” tegasnya, Senin (29/3/2010).
Seperti diketahui, satpam PT SG awalnya merupakan karyawan kontrak pada proyek pabrik SG Tuban I dan Tuban II. Setelah kontrak habis, mereka dialihkan menjadi karyawan PT SBG. Saat di bawah SBG, karyawan mengeluh karena banyak haknya yang dikurangi. Hingga mereka terus menuntut agar menjadi karyawan tetap PT SG.
http://news.okezone.com/read/2010/03/29/340/317378/ratusan-satpam-semen-gresik-mogok-kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar