Jika menyebut Kuku Bima dan Tolak Angin yang merupakan produk andalan PT Sidomuncul dari sejumlah produk lain yang dihasilkannya, penulis dan termasuk kebanyakan masyarakat umum lainnya menilai adalah produk jamu rumah tangga sama dengan produk jamu lainnya yang selama ini kerap menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat.
Sehingga tidak heran kalau produk PT Sidomuncul selama ini tidak mendapat tempat yang begitu baik dihati masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang mendiami kawasan timur Indonesia, lantaran tidak adanya sosialisasi yang memadai.
Tepatnya Sabtu, (15/8) yang lalu, ketika pihak manajemen PT Sidomuncul mempersilahkan kepada sejumlah jurnalis yang diundang khusus untuk berkunjung langsung ke lokasi pabrik, yang terletak di daerah Klepu Semarang Jawa Tengah itu, barulah penulis yakin ternyata produk obat herbal yang dihasilkan PT Sidomuncul tidak sama dengan produk obat herbal atau jamu produk rumah tangga lainnya, yang selama ini dibayangkan banyak orang.
Bahan bakunya terseleksi ketat, bersih dan higienis, prosesnya ditangani dengan mekanisasi pabrik yang modern.
Dari pemaparan J Irwan Hidayat Direktur Utama PT Sidomuncul, sejarah Sidomuncul bermula dari sebuah usaha rumah tangga yang dirintis oleh ibu Rahmat Sulistyo pada tahun 1940, karena ketekunannya dalam mengelola obat-obatan yang bahan bakunya langsung dari alam pada tahun 1951 lahirlah industri jamu yang bernama Sidomuncul yang artinya “Impian yang Terwujud.
Tahun 1997 mulai dilakukan perluasan pabrik, tahun 2000 diresmikan pabrik baru , dengan kualitas standar COPB dan CPOTB. Tahun 2008 hingga saat ini PT Sidomuncul telah memiliki luas lahan sebesar 50 hektar dengan luas bangunan 15 hektar, mempekerjakan sebanyak 3500 orang karyawan dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal.
Dengan visinya, menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan, maka untuk mendukung kwalitas produk yang dihasilkanya seperti obat herbal Tolak Angin, Kuku Bima Energy, Kuku Bima Kopi Gingseng, Este Emje Ginseng, Vitamin C 1000 mg, Minuman Kesehatan Kunyit Asam, Jahe Wangi, Permen Tolak Angin dan sejumlah produk lainya, PT Sido Muncul kini didukung 8 laboratorium canggih dengan peralatan modern yaitu laboratorium mikrobiologi, laboratorium farmakologi, Laboratorium Formulasi, Laboratorium Farmakognosi, Laboratorium stabilitas, laboratorium kultur jaringan, dan laboratorium kimia yang dilegkapi peralatan modern, seperti HPLC (High pressure Licuid Chromatography), GC (Gas Chromathography) dan TLC Scanner (Thin Layer Chromathography) yang dibangun ditas lahan 1.200 m2 dan diperluas menjadi 2.000 m2, yang telah terakreditasi dan mendapatkan ISO 17025.
Sejumlah prestasi dan penghargaan yang telah dicapai oleh PT Sidomuncul sejak tahun 2000 yaitu sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) sesuai standar farmasi dari menteri kesehatan Republik Indonesia. Platinum Award dan Platinum The Indonesian Besic Brand Award (IBBA) untuk produk kuku bima, Cakram Award serta sertifikat Obat Herbal Terstandar (OHT) yang dterima oleh produk Tolak Angin dari Badan POM.
Kedua program unggulan dari Sidomuncul ini juga telah meraih penghargaan The Word of Mouth Marketing (WOMM) Award, Top Brand Award dan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA).
Pemasaran produk tolak angin dan kuku bima Sido Muncul selain dalam negeri juga telah merambah pasar Internasional seperti Hongkong , Pilipina, Singapura, Malaysia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar